Latih Perempuan Jadi Tukang Parkir Pesawat
jpnn.com - JADI juru parkir roda dua atau empat sudah biasa. Tapi, tukang parkir pesawat tidaklah biasa. Apalagi jika dilakoni seorang perempuan muda.
Sari, warga Desa Marindi, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, merasa tertantang untuk menjajaki pekerjaan tersebut. Perempuan 18 tahun kelahiran Kota Tanjung itu tengah mempersiapkan diri.
Sari merupakan satu-satunya perempuan yang mengikuti pelatihan marshaller (pemandu parkir pesawat) angkatan I 2016. Dia mengaku kerap melihat pekerjaan tersebut. Tapi, tak mudah menjadi marshaller profesional. Diperlukan keahlian khusus untuk bisa menjadi pemandu parkir pesawat.
''Hujan panas itu tak jadi masalah. Saya ikut karena profesi tersebut sangat jarang dilakoni orang. Artinya, itu adalah peluang," ujarnya.
Pelatihan marshaller diikuti 12 orang. Ada yang berasal dari Tanjung, Kota Baru, dan Tanah Bumbu. Bahkan, ada yang berasal dari Kalimantan Utara dan Jawa Timur.
Pelatihan tersebut digelar Banua Avia Education (BAE) Banjarbaru kemarin hingga 4 Agustus mendatang.
''Kota Banjarbaru adalah kota pertama di regional Kalimantan yang bisa melaksanakan pelatihan tersebut. Yang kami bangga, peserta tidak hanya datang dari Kalsel, tapi juga dari luar seperti Surabaya," ujar pimpinan BAE Zubaidah.
Setelah mengikuti pelatihan itu, peserta mendapatkan sertifikat dan lisensi sebagai marshaller yang siap dipekerjakan di bandara mana pun.