Lautan Manusia Berwukuf di Arafah
Jamaah Wafat Sudah 68 Orangjpnn.com - MAKKAH - Padang Arafah mulai pagi ini (14/10) hingga Magrib memutih. Diperkirakan 3 juta orang dengan berpakaian ihram bakal tumpah. Mereka akan melaksanakan wukuf sebagai penanda puncak pelaksanaan ibadah haji. Di padang yang gersang dan panas itu jamaah dari beragam negara akan berdiam diri untuk bersama-sama larut dalam zikir dan doa.
"Rencananya, khutbah Arafah disampaikan oleh Bapak KH Makruf Amin, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus naib Amirul Haj," kata Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali yang berangkat ke Arafah, Minggu (13/10) sore.
Dalam salinan rencana khutbahnya, KH Makruf Amin akan menyampaikan beberapa hal penting kepada jamaah haji. Di antaranya, menyangkut rencana pemilihan Presiden pada 2014 mendatang.
Berbeda dengan sebelumnya, pada musim haji tahun ini, jamaah haji asal Indonesia yang diberangkatkan dari Makkah ke Arafah lebih awal dan terjadwal. Harapannya, meminimalkan kemungkinan kepadatan. Trip pertama, jamaah bergerak dengan menggunakan bus mulai pukul 08.00 kemarin (13/10).
Mereka yang bergerak kali pertama adalah para jamaah yang tinggal di pemondokan kawasan Mahbas Jin, Aziziyah, dan Jumaizah. Setelah itu, gelombang kedua berangkat pada pukul 12.00. Bus-bus itu membawa jamaah yang tinggal di pemondokan area Misfalah dan Bakhutmah. Di kawasan ini jumlah jamaah Indonesia lebih dari 80 ribu orang.
"Kami juga menyiapkan bus untuk menyisir jamaah yang tertinggal di pemondokan atau di masih beribadah di Masjidilharam. Yang jelas, sebelum pelaksanaan wukuf para jamaah harus sudah berada di Arafah," kata Kasmudi, kepala Satuan Pengendali Operasional Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Namun, ada juga jamaah Indonesia yang tidak langsung menuju Arafah. Mereka ada yang memilih ke Mina dulu, sebelum bergerak ke Arafah. Para jamaah menginap semalam. Prosesi itu disebut tarwiyah atau pembekalan sebelum melaksanakan wukuf di Arafah.
Prosesi tarwiyah tersebut inisiatif dari para jamaah sendiri. Biasanya melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing. Karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag tidak memberikan jatah katering atau konsumsi selama pelaksanaan tarwiyah itu. Baru setelah di Arafah dan bergabung dengan jamaah reguler lainnya, akan mendapatkan jatah makanan dalam bentuk kotakan (box).