Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lautan Manusia Tumpah Ruah di Festival Crossborder Atambua

Senin, 12 Desember 2016 – 13:01 WIB
Lautan Manusia Tumpah Ruah di Festival Crossborder Atambua - JPNN.COM
Grup rock Jamrud saat tampil pada acara Festival Crossborder Atambua, Sabtu (10/12) malam. Foto: Kemenpar

“Timor Leste sangat mungkin  bisa diajak untuk terlibat dalam festival karena antara timur dan barat Pulau Timor memiliki budaya yang sama. Kota festival menjadi ajang untuk meningkatkan hubungan persahabatan yang lebih erat lagi bagi dua negara bertetangga ini,” katanya.

Action nyata pun sudah disiapkan. Dari mulai ajakan investasi, penguatan UMKM hingga program pembangunan homestay dan hotel akan disiapkan untuk memperkuat pariwisata di daerah perbatasan.

“Kalau Atambua jadi kota festival maka akan ada banyak orang yang berkunjung ke sini dan sekaligus kita mempromosikan potensi pariwisata di Belu. Jadi ya kami juga harus bersiap menyambut tamu. Saya akan undang pengusaha-pengusaha NTT untuk berinvestasi di Belu. Homestay, UMKM, semuanya akan segera digarap,” tutur bupati yang punya background pengusaha itu.

Menurutnya, letak Kabupaten Belu yang secara geografis berbatasan langsung dengan negara Timor Leste memiliki daya tarik tersendiri dan sangat strategis untuk pengembangan pembangunan pariwisata. Grup musik legendaris Indonesia sekelas Koes Plus sampai mendapat inspirasi menciptakan lagu “Kolam Susu” saat mereka berkunjung ke lokasi tambak ikan bandeng yang berjarak belasan kilometer dari Atambua Kota.

"Seperti yang dibilang Koes Plus, potensi Atambua sangat besar. Dan hanya pariwisata yang bisa cepat mendorong ekonomi daerah," ucapnya.

Seperti pasukan khusus  yang akan membantu mewujudkan mimpi Kemenpar menggapai 20 juta wisman di 2019, Willy mengaku akan all out menggeber pembangunan amenitas di wilayahnya. "Kita belum punya hotel berbintang. Ke depan kita akan bangun hotel berbintang tiga atau empat sehingga wisatawan atau pengunjung lebih nyaman untuk tinggal di kota perbatasan ini,” janjinya.

Pembangunan amenitas ini dirasa sudah sangat mendesak lantaran setiap ada even besar, okupansi hotel dan homestay di Atambua selalu penuh. Hotel Intan, Hotel Matahari dan Paradiso sudah tak bisa lagi menampung tamu. Begitu juga dengan tiga homestay yang ada di Atambua. "Ini sudah sangat urgent jadi saya akan fokus ke sana dulu," ujar Willy.

Spirit itu tak lepas dari besarnya impact yang dihasilkan Festival Crossborder Atambua. Gara-gara Festival Crossborder, Atambua jadi ramai.  Ekonomi warga tumbuh. Ratusan pedagang kaki lima yang ada di sekitar lokasi panen rezeki.

ATAMBUA - Festival Crossborder Atambua yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) benar-benar seperti mesin diesel. Event yang digelar pada Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA