Lava Pijar Gunung Slamet Bakar Savana
jpnn.com - JAKARTA - Erupsi Gunung Slamet, Jawa Tengah masih terus terjadi. Meski masih di level siaga, aktivitas gunung setinggi 3.432 meter di atas permukaan laut itu semakin menghawatirkan. Sebab, lava pijarnya kemarin telah membakar hutan savana sekitarnya.
Kepala Pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran tersebut terjadi di sisi Timur Gunung Slamet. Kebakaran terjadi akibat lima kali lontaran lava pijar yang meluncur sekitar 1300 meter.
Kondisi kering dan angin yang berhembus cukup kencang, membuat hutan cepat terbakar. "Ini letusan atau erupsi tipe Strombolian," ujarnya di Jakarta, kemarin. Laporan tersebut diperolehnya dari pos siaga yang ada di sekitar gunung tertiinggi di pulau Jawa itu.
Sutopo menuturkan, sejak pagi hingga siang hari kemarin, cuaca di sekitar gunung tertinggi di Pulai jawa itu terang, meski puncak gunung masih terhalang kabut. Namun, saat mulai cerah, teramati adanya erupsi abu tebal hitam kecoklatan dengan tinggi mencapai 1 km.
Suara gemuruh dan dentuman juga masih terdengar jelas dengan intensitas sedang. "Untuk kegempaan dari pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, terjadi 12 gempa letusan, 10 kali gempa hembusan dan sekali gempa tremor harmonik. Aktivotasnya cenderung meningkat dari jumlah dan energi kegempaan serta letusan," jelasnya.
Kendati demikian, hingga saat ini masih belum ada peningkatan status gunug Slamet. Masyarakat masih dihimbau untuk tidak beraktifitas dalam radius 4 km dari puncak Slamet.
Pendakian pun hingga kini masih ditutup untuk sementara. Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa meski erupsi sering terdengar dan lontaran material pijar terus terjadi.
"Terus ikuti instruksi dari pemerintah dan petugas yang ada di sana, jangan termakan berita yang belum tentu kebenarannya," tutupnya. (mia)