Lawan Kamerun, Kroasia Menanti Tuah Mandzukic
jpnn.com - MANAUS - Permainan Kroasia sejatinya tak kalah dengan Brasil saat melakoni laga perdana grup A Kamis (12/6) lalu. Meski kalah 1-3, mereka mendapatkan banyak peluang ke gawang Julio Caesar. Sayangnya, tak ada striker mumpuni yang bisa mengkonversi sebagai gol. Ivica Olic yang seharusnya berperan sebagai goal getter justru lebih banyak menyisir lapangan.
Situasi itu menunjukkan betapa Kroasia begitu merana tanpa striker andalan Mario Mandzukic. Pemain 28 tahun itu harus absen di laga perdana karena skorsing kartu merah di kualifikasi Piala Dunia 2014. Melawan Kamerun dini hari nanti (Siaran Langsung An TV/TV One pukul 05.00 WIB), Kroasia bisa bernafas lega. Sebab, striker Bayern Muenchen itu sudah bebas sanksi.
Sebaliknya, situasi sulit justru dialami Kamerun. Striker Samuel Eto"o terancam absen karena cedera lutut. Padahal, kedua tim sama-sama wajib menang jika ingin lolos babak selanjutnya setelah kompak kalah di laga perdana. Jika Kroasia keok lawan Brasil, Kamerun tersungkur 0-1 di tangan Meksiko.
Kroasia harus move on dari segala keluhan mereka tentang wasit Yuichi Nishimura. Wasit asal Jepang yang menghukum mereka penalti saat melawan Brasil itu menjadi sasaran luapan kemarahan. Bahkan, pelatih Kroasia Niko Kovac sampai mutung.
"Lebih baik kami pulang daripada bermain sepak bola," katanya seperti dikutip Goal.
Karena itu, tak ada waktu lagi bagi negeri pecahan Yugoslavia itu untuk cengeng. Mereka harus memamerkan semangat perlawanan khas Eropa Timur.
"Saya sangat bangga dengan Kroasia meski mereka kalah. Kami melawan tim yang memiliki keunggulan di segala aspek. Kami bisa memperagakan performa fantastis melawan Brasil adalah sesuatu yang luar biasa," kata Kovac.
Kovac mengungkapkan, timnya tidak memiliki masalah cedera yang serius. Hanya, kebugaran playmaker Luka Modric yang masih diragukan. Tapi, meski Modric absen, perannya bisa digantikan Ivan Rakitic. Gelandang kreatif yang membawa Sevilla menjuarai Europa League itu bisa diandalkan sebagai pengatur serangan.