Lawan Kebijakan Korporat, Karyawan Google Bentuk Serikat Buruh
jpnn.com, CALIFORNIA - Lebih dari 200 pegawai Google dan perusahaan induknya, Alphabet Inc, membentuk serikat buruh untuk kantor perwakilan di Amerika Serikat dan Kanada, Senin (5/1).
Langkah ini demi memperkuat aksi protes terhadap kondisi kerja dan praktis bisnis yang dilakukan oleh dua perusahaan teknologi AS tersebut.
Serikat pekerja itu dibentuk karena sebelumnya para pekerja gagal memaksa para pimpinan perusahaan untuk berunding.
“Serikat Pekerja Alphabet” (Alphabet Workers Union) diyakini oleh para pendukungnya dapat melindungi hak-hak pekerja dari ancaman pemecatan atau bentuk balas dendam lain dari atasan.
Serikat buruh itu terbentuk dari kelompok tak resmi yang terdiri atas para pekerja yang juga kerap mengadvokasi hak-hak pegawai.
Adanya serikat buruh juga memungkinkan para pekerja menggalang dana demi membantu pegawai yang kesulitan serta dapat mengajukan protes yang lebih kuat terhadap perusahaan.
Alphabet Workers Union akan menjadi bagian dari jejaring Komunikasi Buruh Amerika Serikat, yang juga menaungi para pekerja dari perusahaan teknologi lainnya, antara lain Verizon Communications Inc dan AT&T Inc Alphabet. Para anggota akan membayar iuran sebanyak satu persen dari total kompensasi/gajinya.
Direktur Operasional Sumber Daya Manusia Google, Kara Silverstein, pada Senin mengatakan perusahaan mendukung upaya pelindungan “hak pekerja” dan akan bekerja bersama-sama mewujudkan misi tersebut.