Lebaran Ipin
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - DARI Beijing saya langsung ke Trenggalek. Lebaran di kota kelahiran lodhoh komersial itu.
Saya ikut saja apa maunya anak-cucu. Bupatinya Bonek: Mochamad Nur Arifin. Dipanggil Ipin. Masih muda: 32 tahun.
Ketika terpilih sebagai wakil bupati ia baru berumur 25 tahun. Istrinya model. I-nya lima. Ketika masih di SMA 17 Surabaya, dia ikut DBL, event kebanggaan anak-anak SMA di Indonesia.
Tahun lalu kami berlebaran di Banyuwangi, meski juga tidak punya keluarga di sana. Di Lebaran seperti inilah kami bisa berkumpul lengkap sekeluarga.
Berlebaran seperti itu kami bisa berinteraksi sekeluarga dengan intensitas tinggi: dua harmal. Termasuk menjadi seperti anak kecil: main-main di alun-alun. Ayunan di pantai. Naik-naik tumpukan batu. Beli makanan-makanan kaki lima di pinggir jalan. Duduk-duduk di trotoar. Dan bikin video main-main keluarga di Pantai Mutiara.
Acara formalnya hanya satu: diajak bupati salat Idulfitri di Masjid Agung Trenggalek. Lalu makan opor ayam di pendapa kabupaten.
Kali ini kami minta izin untuk melaksanakan sungkeman keluarga di pendapa kabupaten. Mumpung masih sepi. Yang ramai adalah di halamannya: masyarakat mulai antre bersalaman dengan bupati sekalian dapat hadiah Lebaran.