Lebih Dahsyat Cuitan Andi Arief atau Omongan Mahfud MD?
jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno diadang cobaan berat pada tahap awal Pilpres 2019.
Kubu Jokowi diwarnai testimoni Mahfud MD yang blakblakan menceritakan kegagalannya menjadi cawapres Joko Widodo di Indonesia Lawers Club, sementara di kubu Prabowo diwarnai cuitan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada dugaan 'mahar' dari Sandi mengalir ke PKS dan PAN.
Dari dua rumor tersebut, pengamat politik Adi Prayitno memprediksi testimoni Mahfud MD jauh lebih dahsyat dibanding cuitan Andi Arief. Pasalnya, sampai saat ini belum bantahan dari pihak-pihak yang disebut namanya pada testimoni tersebut.
Sementara soal dugaan mahar, Sandi telah membantahnya saat mendatangi KPK menyampaikan Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) sebagai syarat maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Selasa (14/8).
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sebelumnya juga menyatakan, komisi antirasuah belum bisa memasuki perkara tersebut. "Ya, kami tidak bisa masuk di situ ya, bukan kompetensinya KPK," ujar Saut Situmorang di gedung KPK, Jakarta, Senin (13/8).
"Jadi secara pribadi saya menilai, yang lebih menonjol itu soal omongan Pak Mahfud, itu sepertinya mempunyai daya ledak dan dentuman yang luar biasa," ujar Adi kepada JPNN, Minggu (19/8).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini membenarkan, bantahan Sandi memang belum cukup sebagai pegangan. Apalagi, Bawaslu diketahui baru akan memanggil pihak yang melaporkan Sandi Senin (20/8).
Namun, masalah tersebut sepertinya sudah selesai secara politik. Karena Sandi sudah membantah. Kemudian, pihak yang melaporkan maupun yang mencuitkan dugaan mahar juga tidak terkait langsung dalam kasus tersebut.