Lebih dari 80 Persen Ibu di 4 Negara ini Tetap Konsumsi Alkohol Selama Hamil
Lebih dari 80 persen perempuan di Australia, Selandia Baru, Inggris dan Irlandia dilaporkan tetap mengkonsumsi alkohol selama tiga bulan pertama kehamilan mereka.
Kesimpulan ini terungkap dalam sebuah penelitian terbaru yang dilakukan tim peneliti dari Universitas College Cork yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open.
Studi ini mendapati meskipun sebagian besar perempuan ini mengaku memiliki tingkat asupan alkohol yang rendah, namun data menunjukan konsumsi alkohol dalam masa kehamilan merupakan hal yang lazim dan biasa di masyarakat.
"Perlu ada kebijakan dan intervensi baru untuk mengurangi prevalensi konsumsi alkohol baik sebelum maupun selama kehamilan," kata tim penulis, yang dipimpin oleh Linda O'Keefe dari Universitas College Cork.
Dari ketiga studi tersebut, laporan prevalensi kebiasaan mengkonsumsi minuman alkohol selama periode semester pertama kehamilan bervariasi dari 20 persen hingga 80 persen di UK, Australia dan Selandia Baru.
Sekitar 80 persen dari 5.500 perempuan di Irlandia, Inggris, Australia dan Selandia Baru yang berpartisipasi dalam Studi Scope mengaku tetap mengkonsusi alkohol ketika sedang hamil.
Irlandia juga memiliki tingkat pervalensi yang paling tinggi, 45 persen dari ibu hamil di negara ini mengaku tetap menghadiri pesta minuman keras saat hamil menurut penelitian SCOPE, yang diukur dengan meminum enam atau lebih unit alkohol setiap kali duduk.
"Banyaknya jumlah alkohol yang mereka konsumsi bervariasi dari tiga studi tersebut. antara 15 persen hingga 70 persen dari perempuan hamil itu mengatakan mereka harus minum alkohol satu atau dua kali dalam sepekan selama tri semester pertama dari kehamilan mereka," kata peneliti.
Jumlah unit konsumsi alkohol di keempat negara menurun drastis begitu sang ibu hamil memasuki masa-masa awal dari tri semester kedua kehamilan mereka, tapi tim peneliti mengaku mereka tidak terlalu yakin juga dengan angka ini.