LeBron James Mati Kutu
jpnn.com - MIAMI – Jika ingin kalahkan Miami Heat, maka kalahkan LeBron James. Strategi itu terbukti saat San Antonio Spurs bertandang ke markas Heat di AT&T Center, Kamis (6/3) malam waktu setempat atau Jumat siang WIB. Mengandalkan Kawhi Leonard yang ditugasi menjaga ketat James, Spurs sukses meraih kemenangan besar atas Heat 111-87.
Buruknya penampilan tuan rumah, sama dengan penampilan James di atas lapangan yang cuma melesakkan enam tembakan dan lima kali kehilangan bola (turnovers). Leonard yang menjaganya sepanjang pertandingan pun meraih rekor steal terbanyak (lima) sepanjang karirnya.
Selain Leonard, permainan Tim Duncan juga layak diapresiasi. Forward bertubuh tinggi besar itu menyumbang 23 poin dan sebelas rebound untuk Spurs, sementara duet sejatinya, Tony Parker juga tampil tajam dengan membukukan 17 poin, disusul Boris Diaw dengan 16 poin, hasil dari 5-5 tembakan. Di kubu Heat, Chris Bosch justru yang jadi pemain paling produktif. Center Heat itu mencatatkan total 24 poin, disusul James (19) dan Dwayne Wade (16).
Kemenangan ini menjadi balas dendam yang manis buat Spurs yang dikalahkan Heat di final NBA musim lalu, dan pertemuan pertama musim ini bulan Januari silam. Tim asuhan Gregg Popovich semakin panas menjelang dimulainya babak play-off NBA dengan meraih lima kemenangan beruntun dan kedelapan dari sembilan laga terakhir.
Popovich cukup puas dengan penampilan Leonard yang dianggap sebagai bintag kemenangn timnya kali ini. "Leonard berkembang dari hari ke hari. Dia mulai merasa percaya diri dengan tugasnya untuk melakukan pertahanan dan rebound lebih dulu, baru melakukan serangan dengan natural dan tidak terlalu bernafsu melakukannya," kata Popovich seperti dilansir dari The Associated Press.
Berkat Leonard, James jadi mati kutu. Pemain yang berperan membawa Heat juara NBA dua musim beruntun itu memang masih mendapat 19 angka pada pertandingan ini, namun dia membutuhkan 18 tembakan untuk mencapainya. Entah karena merasa kurang nyaman, atau karena penjagaan ketat Leonard, atau karena jersey yang berlengan, James mulai frustasi lalu memutuskan melepas topeng pelindung mukanya di kuarter pertama.
"Saya tidak mencari-cari alasan, tetapi saya bukan penggemar jersey berlengan. Setiap kali saya melakukan tembakan rasanya seperti ada yang tertarik di bagian bawah lengan saya," kata James.
"Dan saya tidak suka memakai pelindung muka. Saya merasa frustrasi sejak awal, jadi saya melepasnya. Saya mendapat pesan dari istri saat istirahat babak pertama, ia meminta saya untuk memakainya kembali, jadi mungkin saya akan mendapat masalah saat tiba di rumah," lanjutnya.