Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ledakan Tambang di Turki, 166 Tewas, 80 Terluka

Rabu, 14 Mei 2014 – 10:14 WIB
Ledakan Tambang di Turki, 166 Tewas, 80 Terluka - JPNN.COM
Ledakan Tambang di Turki, 166 Tewas, 80 Terluka. Getty Images

jpnn.com - Ledakan yang dibarengi kebakaran di pertambangan batu bara Kota Soma, Provinsi Manisa, Turki pada Selasa (13/05) memakan korban.

Menteri Energi Turki, Taner Yildiz mengatakan ada 787 orang terperangkap di dalam tambang. Kata dia, korban terjebak setelah ledakan dan mengakibatkan aliran listrik di area tambang tersebut terganggu.

Berdasarkan data yang dilansir BBC, tim penyelamat terus melakukan tugasnya. Para korban yang tewas ditemukan terus bertambah. Saat ini sudah berjumlah 166 tewas dari 787 orang yang terperangkap. Sementara 80 orang dinyatakan mengalami luka-luka.

Insiden ini tentu menjadi perhatian serius pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Erdogan terpaksa menunda kunjungannya ke Albania menyusul kecelakaan tersebut dan akan berkunjung ke Soma.

Pemilik tambang Soma, Komur Isletmeleri sendiri enggan menyebutkan kerugian yang dialami akibat peristiwa tersebut. Alasannya, ia masih terkonsentrasi untuk menyelamatkan para pekerja yang terjebak.

"Prioritas utama kami adalah menyelamatkan pekerja sehingga mereka dapat kembali berkumpul dengan orang-orang yang mereka cintai," kata Isletmeleri.

Cuplikan rekaman video yang ditayangkan stasiun televisi menunjukkan tim penyelamat membantu para pekerja keluar dari lokasi pertambangan dengan muka dan penutup kepala ditutupi debu. Beberapa di antara mereka dapat berjalan, sementara sejumlah pekerja harus ditandu.

Di sekitar lokasi tambang, yang terletak sekitar 450km dari ibu kota Ankara, para anggota keluarga korban berkumpul menunggu kejelasan nasib kerabat mereka.

Ledakan yang dibarengi kebakaran di pertambangan batu bara Kota Soma, Provinsi Manisa, Turki pada Selasa (13/05) memakan korban. Menteri Energi Turki,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News