Lelang Jabatan ala Ganjar Pranowo Layak jadi Rujukan
Padahal, di dunia modern saat ini, kompetensi dan kemampuan yang menjadi dasar seseorang dapat menduduki sebuah jabatan tinggi.
Maka tidak heran, jika di Jawa Tengah selama kepemimpinan Ganjar, ada seseorang yang semula camat dan kepala sekolah menduduki jabatan tinggi di lingkungan Pemprov Jateng.
"Langkah ini menjadi pendobrak atas sistem birokrasi yang selama ini berjalan,” pungkas Teguh.
Lelang jabatan adalah salah satu strategi Ganjar dalam mengimplementasikan tagline yang diusungnya selama 10 tahun menjabat Gubernur Jateng: ‘Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’. Selain ‘Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’ hal yang didengungkan Ganjar adalah ‘Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma Mandat’.
Dua kalimat itu, menjadi spirit Ganjar untuk serius melakukan reformasi birokrasi.
Selama masa jabatannya, Ganjar telah melantik 30 orang untuk mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) melalui mekanisme seleksi terbuka atau lelang jabatan. Selain lelang jabatan, Gubernur Ganjar juga menekankan integritas dan menjadikan birokrasi sebagai pelayan masyarakat.
Ganjar juga mengajak masyarakat untuk mengawal reformasi birokrasi yang dilakukannya. Gubernur Ganjar juga mengeluarkan kebijakan penggunaan media sosial di tiap SKPD hingga level kabupaten/kota dan desa.
Kebijakan penggunaan media sosial telah dilaksanakan di 16 kabupaten/kota. Keseriusan Gubernur Ganjar menerapkan reformasi birokrasi di Jateng mendapat apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).