Lele Kolam Terpal UMKM PDIP, Modal Minimal Untung Maksimal
jpnn.com, TANGERANG - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berupaya mengembangkan program ternak lele bioflok di desa-desa seluruh nusantara. Peternakan lele dengan sistem bioflok tidak memerlukan kolam luas, namun hasilnya bisa diandalkan.
Peternakan lele sistem bioflok itu pula yang dipertontonkan di ajang pameran UMKM dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar PDIP di ICE BSD, Tangerang, Banten, 16-17 Desember. Peternak lele sistem bioflok yang diboyong PDIP untuk menularkan ilmunya melalui Rakornas Tiga Pilar itu adalah Doli Pardede asal Samosir, Sumatera Utara.
Doli membuat kolam lele sistem bioflok menggunakan terpal yang disangga dengan rangka bambu ataupun besi. “Lalu kualitas airnya ditingkatkan menggunakan mesin airator yang memasok sirkulasi oksigen dalam kolam," kata Doli di arena pameran Rakornas Tiga Pilar PDI Perjuangan, Minggu (17/12).
Menurut Doli, dirinya sudah sejak sekitar lima tahun lalu membudidayakan pembesaran bibit lele menggunakan sistem bioflok. Modal awalnya hanya sekitar Rp 6 juta.
Dari modal itu, Doli membuat dua kolam berbentuk lingkaran masing-masing berdiameter 2,5 meter yang bisa menampung lima ribu bibit lele. Untuk satu kolam menghabiskan anggaran Rp 2 juta.
"Bibit lele itu sekitar Rp 2 juta, sisanya Rp 2 juta lagi untuk pangan. Jadi ini tidak perlu di lahan yang luas, di rumah juga bisa," katanya.
Doli menambahkan, pangan untuk lele di kolam bioflok menggunakan pelet olahan tanpa bahan kimia. Selain itu, kandungan protein dan omega lele dari kolam bioflok bisa menyamai ikan salmon.
"Banyak orang berpikiran kalau lele itu jorok. Kalau ternak sistem bioflok ini kami jamin bersih. Bahkan yang tadi tidak suka lele kalau makan lele bioflok jadi suka," tuturnya