Lestarikan Budaya, Pembangunan Desa Adat Jadi Prioritas
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid ada di barisan yang sama dengan Hiramsyah. Menurutnya, budaya dan pariwisata menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dan saat ini, pembangunan Desa Adat merupakan program prioritas nasional.
“Tujuannya, agar masyarakat terus bisa melestarikan adat dan kebudayaan yang mereka miliki. Nanti saat banyak tamu, orang banyak belajar tentang sejarah, atau adat di sekitar kawasan Danau Toba. Itu yang kita harapkan,” kata Hilmar.
Dia menjelaskan, fokus revitalisasi Desa Adat ini adalah pembangunan fisik rumah adat. Dan setelah direvitasasi, masyarakat diharapkan bisa mengembangkan Desa Adat sebagai objek wisata yang lebih layak.
“Kegiatan-kegiatan adat juga bisa dilakukan di lokasi Desa Adat ini. Pariwisata hidup, budaya juga tetap lestari,” katanya.
Acara peresmian revitalisasi 3 desa adat tadi dihadiri banyak pejabat. Dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, Direktur utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Ari Prasetio, Sekretaris Ditjen Pariwisata Nono Adya, Bupati Tobasa Darwin Siagian, Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus, Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian, Wakil Ketua DPRD Tobasa Tonny M Simanjuntak, Kadis Pariwisata Tobasa Ultrisonlahir Simangunsong, Kepala Pos Basarnar Danau Toba Torang M Hutahaean, Lembaga Adat Tobasa hingga sejumlah masyarakat adat setempat, dan juga ikut hadir bersama para pimpinan SKPD Pemkab Tobasa. (jos/jpnn)