Lewat Digitalisasi, Pemerintah Sejahterakan Petani Indramayu
Sementara itu, tahap tanam dengan penyediaan benih, distribusi pupuk dan pendampingan merupakan wujud sinergi PT Pupuk Indonesia, PT Syang Hiang Seri/SHS, PT Pertani (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero.
Untuk tahap panen dengan penyimpanan hasil panen dan resi gudang dijalankan oleh PT Pegadaian dan tahap pasca panen berupa penjualan dan distribusi hasil tani, merupakan wujud sinergi Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia Pangan.
“Ini merupakan Sinergi BUMN dalam mendukung wirausaha petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Saya yakin petani di sini akan sejahtera dan saya akan terus mendorong BUMN-BUMN untuk terus bersinergi memberikan pelayanan terbaik bagi petani," ucap Rini.
Sementara Dirut PT Telkom Indonesia Alex J. Sinaga menambahkan program layanan kewirausahaan petani dan digitalisasi sistem pertanian ini diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani, seperti usaha skala kecil, daya tawar petani lemah, serta insentif petani yang tidak tepat dan tidak berkelanjutan.
Di BUMDes binaan Telkom ini, semua pelayanan dilakukan melalui sistem yang terintegrasi dengan kartu tani. Data ini nantinya juga menjadi acuan dari Kementerian Pertanian mengenai pertanian di Indramayu, khususnya di Kecamatan Sliyeg. Program Layanan Kewirausahaan Petani ini akan diterapkan di sembilan wilayah di Jawa Barat antara lain Indramayu, Karawang, Majalengka, Ciamis, dan Cianjur.
“Sistem digitalisasi pertanian yang dicanangkan sejak Maret 2017 ini menjadikan Indramayu sebagai kabupaten di Indonesia yang memiliki data pertanian matang. Kami berharap digitaliasi sistem pertanian bisa mendorong petani untuk memaksimalkan sistem dan mempermudah bisnis yang berkaitan dengan petani dan pertanian,” harapnya.(chi/jpnn)