Lewat Digitalisasi, Sandiaga Tingkatkan Kemampuan Santri untuk Berwirausaha
"Tadi yang saya lihat bernilai tambah, seperti ikan hias itu sudah diekspor sampai ke Kanada. Kedua adalah produk kopi itu juga adalah salah satu produk ekonomi kreatif unggulan, modifikasi costum karena ini juga sudah masuk ke dalam KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) desain kreasi produk," papar Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga menargetkan tiap tahun ada 20 persen Pondok Pesantren bisa meningkat kemampuannya dalam mengadopsi digitalisasi.
"Kami sedang dalam proses pendataan dan total yang kami kunjungi rata-rata sudah memasuki era digitalisasi," terangnya.
Sementara Rahmat Fauzi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasaniyah mengatakan, potensi-potensi yang dimiliki oleh para santri bisa menciptakan produk ekonomi kreatif.
Untuk itu, pihak Pesantren secara terbuka memfasilitasi para santri untuk berkreasi dengan kemampuan yang dimiliki.
"Ini semua tergantung kepada potensinya santri jadi bukan karena pengasuhnya. Jadi pengasuh tidak menditeksi potensi tapi memberikan keleluasaan santri atas dasar potensi yang dimiliki," ungkap Rahmat Fauz.(chi/jpnn)