Lewat PKBM, Kementan Dorong Perani Korporasi Berbasis Mekanisasi
Warehouse tersebut nantinya dikelola Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Di Tuban, PKBM akan dikelola UPJA Tani Karya Mandiri yang berlokasi di Kecamatan Rengel.
Di Sukoharjo dikelola UPJA Bagyo Mulyo yang berada di Desa Dalangan. Sementara di OKI dikelola KUB Lempuing Jaya Berkarya di Kecamatan Lempuing Jaya. Di Batola oleh UPJA Selidah di Kecamatan Jejangkit, dan di Konawe Selatan dikelola UPJA Mendidoha.
Pengurus UPJA tersebut nantinya yang mengelola alsintan, terutama pemeliharaan. Jika petani mau meminjam alsintan, pengurus UPJA harus memastikan alsintan siap untuk dipakai.
“Bahkan alsintan tersebut sudah bersih dan terisi penuh BBM, karena di warehouse tersedia fasilitas pencucian alsintan dan pengisian BBM,” tuturnya.
Suprapti berharap, ke depan layanan di warehouse PKBM sudah melalui teknologi informasi, termasuk penggunaan aplikasi UPJA Smart Mobile yang telah dibuat Balai Besar Mekanisasi Pertanian (BB Mektan).
“Kami sudah melatih operatornya. Kami rekrut generasi muda yang menjadi pengelola warehouse tersebut, karena mereka akan lebih mudah mengerti,” tegasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, program PKBM untuk mengurangi penyusutan jumlah tenaga kerja petani lantaran petani muda enggan turun ke sawah. Terlebih lagi, upah buruh tani yang masih rendah.
“Oleh karena itu, keberadaan Alsintan yang modern bakal mampu menarik petani muda. Tak hanya menarik minat saja, Alsintan yang modern juga mampu menekan biaya produksi,” ujarnya.