Lewat Tour de Borobudur, Pak Ganjar Memperkenalkan Keindahan Wisata Alam Jawa Tengah
jpnn.com, MAGELANG - Event tahunan Tour de Borobudur 2020 menjadi gelaran balap sepeda terunik sepanjang sejarah Indonesia. Selain gelaran terpanjang yakni dihelat selama 22 kali, event ini juga satu-satunya gelaran olahraga sepeda dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Sejak dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 15 Agustus lalu, sudah ada 12 kali gelaran balap sepeda dari Semarang menuju Magelang itu.
Selain itu, dalam setiap event, peserta dibatasi maksimal 50 orang, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Biasanya Tour de Borobudur digelar sekali, dengan pendaftarnya ribuan orang. Tapi karena Covid-19, kami pecah-pecah jadi kelompok-kelompok kecil dan diberangkatkan seminggu dua kali. Jadi seperti retail begitu, lucu tapi ini bisa jadi contoh bagaimana penerapan kebiasaan baru dalam dunia sport tourism," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai mengikuti Tour de Borobudur di Magelang pada Sabtu (26/9).
Justru karena keunikannya itu, Ganjar menyebut Tour de Borobudur tahun ini menjadi event terlama sepanjang sejarah sepeda. Sejauh ini, belum ada gelaran sepeda terlama di dunia selain Tour de Borobudur 2020.
"Mungkin ini akan menjadi event terlama dalam sejarah sepeda. Idenya ini belum pernah ada, dan ini baru yang pertama. Hari ini saja, sudah menjadi event ke-12 dari 22 gelaran yang direncanakan. Ini unik," jelasnya.
Selain itu, gelaran Tour de Borobudur secara khusus di tengah pandemi, bertujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat. Bahwa sebuah event bisa tetap digelar, tapi dengan protokol kesehatan ketat.
"Event ini menunjukkan pada masyarakat bahwa kita bisa beradaptasi dengan keadaan baru, itu yang penting. Alhamdulillah event ini bisa jalan dan temen-teman tetap taat saat mengikuti. Mereka tetap pakai masker, jaga jarak dn itu menurut saya penting," imbuhnya.