LGBT Afghanistan Bersembunyi karena Takut Dirajam oleh Taliban
Beberapa menit kemudian Ahmadullah kembali mengirim pesan: "Mereka semakin dekat, saya bisa mendengar dua orang dari mereka. Saya harus lari."
Dengan tenggat waktu evakuasi (31 Agustus) yang semakin dekat, Ahmadullah mencoba berulang kali untuk mencapai bandara. Nemat pun berusaha menyiapkan dokumen untuknya.
Namun, setelah tiba di gerbang bandara dengan surat-suratnya yang dibutuhkan, Ahmadullah mengaku didorong kembali ke parit oleh pasukan asing dan disuruh bubar atau akan ditembak.
Sekarang pasukan asing telah ditarik semua, kesempatan untuk melarikan diri pun telah tertutup baginya.
Namun Ahmadullah mengaku berhasil melarikan diri dari Kota Kabul pada Selasa (31/08).
"Saya terpaksa menunggu dan mencari cara lain. Saya berharap bisa selamat," katanya.
'LGBT sama dengan hukuman mati'
Seperti apa pemerintahan baru Afghanistan dan hukum yang akan diberlakukan masih belum jelas.
Taliban berjanji "memaafkan" musuh mereka, menghormati hak-hak perempuan dan minoritas. Namun hal ini tidak banyak membantu meredakan ketakutan sebagian warga.