Libatkan BUMDes Untuk Kurangi Persoalan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Merujuk informasi yang disampaikan PT PIHC, Akmal menerangkan stok pupuk bersubsidi per tanggal 17 September 2021 mencapai 275 persen apabila dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan. Artinya, hingga akhir tahun mesti tidak ada suara dari para petani di seluruh Indonesia akan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Menurut Akmal, selama ini keluhan para petani adalah bukan pupuk secara umum yang langka. Akan tetapi, keberadaan pupuk subsidi yang langka.
"Oleh karena itu, untuk menghindari berulang kembalinya kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat petani, selain upaya kartu tani juga perlu tindakan pelibatan BUMDes sebagai pelaku distribusi penyaluran pupuk bersubsidi,” ujar Andi Akmal.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!