Libatkan PSK dalam Program untuk Lansia
jpnn.com - PEMKOT Surabaya terus memutar otak mencari cara yang bisa diberlakukan untuk pemberdayaan PSK. Selain membuka usaha seperti salon, laundry, dan handicraft, ada rencana menjadikan eks PSK sebagai koki.
Teknisnya, pemkot akan membekali PSK dengan keterampilan memasak. Pemkot melalui dinas sosial (dinsos) akan meng-hire mereka agar menyediakan kebutuhan makan untuk lansia yang kurang mampu dan telantar. Dengan begitu, setiap hari mantan pekerja esek-esek itu mendapat uang dari hasil berjualan makanan.
Kepala Dinsos Surabaya Supomo mengatakan, selama ini program pemberian makanan untuk lansia diserahkan ke karang wreda setempat. Saking banyaknya yang diberi bantuan, petugas karang wreda sampai kewalahan. Ada kalanya disiasati dengan membeli nasi di warung. "Petugasnya hanya lima orang, namun harus memasak untuk seratus orang lebih," katanya.
Dinsos beranggapan, hal tersebut bisa menjadi peluang bagi eks PSK untuk berkarya dan memperoleh penghasilan. Setelah mendapat penghasilan, mereka tidak akan tergoda kembali ke dunia esek-esek. ''Gajiannya setiap akhir bulan sehingga sama dengan orang kantoran,'' ucap Supomo. Program tersebut akan menyentuh semua mantan PSK. Baik itu Dupak Bangunsari, Tambakasri, Sememi, Klakahrejo, Dolly, maupun Jarak.
Suasana Jalan Putat Jaya Gang VIII B, tempat berlangsungnya pelatihan, ramai kemarin (30/12). Beberapa eks maupun yang masih PSK sibuk membuat ayam tepung dan kue. Salah seorang PSK yang masih aktif, Srihatun, terlihat belum biasa memasak. ''Kalau lapar, ya saya beli makanan di warung,'' ucapnya.
Selain Srihatun, ada Sumiati. Bedanya, Sumiati pensiun dari pekerjaan esek-esek itu sejak dua tahun lalu. Sekarang perempuan asal Blitar tersebut membuka toko kelontong untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. ''Meski penghasilan sedikit, hati tenang,'' ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Pemberdayaan Perempuan Muhammadiyah Putat Jaya Mawarno menuturkan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk melatih kewirausahaan para PSK. Agar pada saat Dolly dan Jarak ditutup, perempuan tunasusila tersebut tidak turun ke jalan. ''Kami berharap, sebelum lokalisasi ditutup, mereka beralih profesi sebagai penjual makanan atau membuka toko kelontong,'' ujarnya. (aph/ai/mas)