Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Libur Panjang, Rezeki Nomplok, Banyuwangi Full Wisatawan

Rabu, 06 September 2017 – 08:38 WIB
Libur Panjang, Rezeki Nomplok, Banyuwangi Full Wisatawan - JPNN.COM
Sejumlah wisatawan mancanegara saat tiba di bandara. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Sektor lain yang mendapatkan berkah dari pariwisata adalah UMKM. Aneka cindera mata dan oleh-oleh khas Banyuwangi habis terjual. Pengusaha kuliner (restoran/tempat makan) khas Banyuwangi pun ikut kebagian berkahnya.

“Saya sudah tanyakan ke Dinas Koperasi dan UMKM, rata-rata UMKM di Banyuwangi mendapat omzet Rp150 juta per hari. Itu dari hasil penjualan kaos, hingga jajanan khas Banyuwangi seperti Sale Pisang, Klemben dan Kopi. Kebanyakan pembelinya berasal dari Jakarta, Surabaya dan Malang. Bahkan ada juga yang berasal dari Thailand, Perancis dan Singapura,” ungkap Bram.

Sektor pariwisata memang memberikan impact besar bagi Banyuwangi. Dari data Dinas Pariwisata Banyuwangi, selama tahun 2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi tembus hingga 3 juta orang dan wisatawan asing sebanyak 72 ribu orang. Padahal, saat itu target kunjungan wisatawan sebanyak 2,5 juta orang dan wisatawan asing sebanyak sebanyak 50 ribu orang.

"Kami optimistis jumlah wisatawan yang berkunjung melebihi target. Tahun ini target wisatawan domestik 3 juta orang dan target wisman 100 ribu orang. Dan kunjungan terbanyak adalah ke Kawah Ijen, Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo, Pantai Boom dan Pulau Merah di Pesanggaran. Kami juga masih punya destinasi-destinasi baru," terang Bram.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan fokus pada peningkatan pelayanan sehingga kunjungan wisatawan di Banyuwangi bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Dari survei tahun 2015, rata-rata wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi menghabiskan uang Rp 3,1 juta dan ditargetkan sampai 2020 wisatawan akan membelanjakan uangnya sekitar Rp 5 juta per orang," pungkas Bram.

Menpar Arief Yahya semakin meyakini bahwa CEO commitment itu sangat penting, selain 3A, atraksi, akses, amenitas dalam pembangunan destinasi pariwisata. Banyuwangi bisa dijadikan contoh konkret, bagi bupati, walikota, bahkan gubernur di manapun di seluruh tanah air.

“Ketiga pariwisata dijadikan prioritas utama, maka semua aktivitas diarahkan untuk mensupport pariwisata. Banyuwangi cukup sukses,” kata Menpar Arief Yahya.

Libur Panjang, Banyuwangi Full Wisatawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kemenpar 
X Close