Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Libur Tahun Baru, Gus Muhdlor Bawa Santri Sidoarjo Ziarah Makam Bung Karno dan Mbah Hasyim

Rabu, 01 Januari 2020 – 18:01 WIB
Libur Tahun Baru, Gus Muhdlor Bawa Santri Sidoarjo Ziarah Makam Bung Karno dan Mbah Hasyim - JPNN.COM
Para santri di Sidoarjo berziarah ke makam tokoh bangsa. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SIDOARJO - Para santri di Sidoarjo memanfaatkan libur pergantian tahun dengan berziarah ke makam para tokoh bangsa seperti KH Hasyim Asyari, Presiden pertama RI Soekarno, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Selain puluhan santri dari Pondok Pesantren Bumi Shalawat, turut juga puluhan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo yang juga berlatar belakang santri dari sejumlah pesantren di daerah tersebut.

“Kami sengaja mengajak para santri liburan akhir tahun dengan ziarah ke tokoh-tokoh bangsa. Jadi masuk tahun baru dengan semangat juang baru agar 2020 lebih baik, dengan berkah para ulama dan tokoh bangsa,” ujar Direktur Pendidikan Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo, Muhdlor Ali, Rabu (1/1).

Muhdlor mengatakan, anak-anak muda termasuk santri wajib menyerap sari pemikiran dan kiprah para tokoh bangsa tersebut. Apalagi di tengah mulai merebaknya paham radikal yang melahirkan pemikiran eksklusif dalam beragama yang mempertentangkan antara cinta agama dan cinta negeri.

“Padahal dua hal itu, nasionalisme dan spiritualisme, seperti satu keping mata uang. Tak bisa dipertentangkan. Saat Bung Karno bertanya ke KH Hasyim Asyari tentang hukum membela negara, Kiai Hasyim menjawab itu sebagai jihad fisabilillah, hubbul wathon minal iman. Jadi cinta agama itu ya cinta negara, cinta NKRI,” ujar Gus Muhdlor, sapaan akrab Muhdlor Ali.

Dalam sejarahnya, ketika di awal kemerdekaan saat Indonesia diuji seperti pemberontakan DI/TII, kaum religius santri seperti Nahdlatul Ulama menunjukkan komitmen nasionalisme.

“Ketika itu, NU membela Pancasila dengan menolak terlibat dalam DI/TII. Bahkan, NU memberi gelar kepada Bung Karno sebagai waliyyul amri dharuri bi as-syaukah (kepala negara bidang kenegaraan dan keagamaan),” ujarnya.

Gus Muhdlor memaparkan, dengan berziarah ke makam tokoh agama dan nasionalis seperti KH Hasyim Asyari beserta seluruh keturunannya dan Bung Karno, anak-anak muda bisa memadukan spirit para tokoh itu dalam berperan memajukan daerah dan masyarakat.

Santri dari Pondok Pesantren Bumi Shalawat dan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo memanfaatkan libur dengan berziarah ke makam tokoh bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close