Liburan Paskah, Yukk… ke Sea World Ancol, Ada Wisata Edukasi Penyu
Dia memberi contoh pada neIayan di Mandeh, Sumatera Barat. Ada dua kampung, yang pertama Sungai Nyalo yang masih mempertahankan budaya sebagai nelayan. Satu lagi Carocok, yang sudah mengubah mata pencahariannya sebagai orang pariwisata.
“Nelayan yang setiap hari menangkap ikan, penghasilan per harinya hanya Rp 50 ribu. Sedangkan pengantar dan pemandu wisata, di Carocok, pendapatan hariannya bisa Rp 225 ribu. Tugasnya menjaga dan merawat potensi alam dan biota yang ada di dalamnya,” kata Menpar Arief Yahya.
Pariwisata itu nalurinya menjaga dan melestarikan. Semakin terjaga terumbu karangnya, semakin banyak ikan berbiak, semakin menarik wisatawan. Sedangkan nelayan, menangkap, membunuh ikan, bahkan menggunakan bom, yang membuat mati terumbu karang. Bahkan menjualnya dengan harga murah,” kata dia.(ray/jpnn)