Ligina Hampir Dua Dekade, Rekor Top Scorer Peri Sandria Tetap Awet
Rela Serahkan Sepatu Emas kalau Ada yang MelampauiSelasa, 25 September 2012 – 00:02 WIB
Setelah satu tahun berlatih dia mengikuti seleksi pelatda dan akhirnya terjaring untuk membela DKI Jakarta di PON 2008. Di PON yang diselenggarakan di Kalimantan Timur itu dia menyumbangkan perunggu lewat nomor beregu. Prestasi tersebut semakin meningkat karena pada PON 2012 ini dia meraih perak.
Prestasinya di squash tersebut tak lepas dari dukungan penuh sang ayah. Di mata Peni, ayahnya adalah sosok yang disiplin dan tanggung jawab. Dia mengungkapkan bahwa ayahnya jarang marah. "Papa selalu membebaskan saya untuk memilih apa pun, asal tanggung jawab terhadap akibatnya dan konsekuen," jelasnya.
Dari kacamata gadis 22 tahun itu sang ayah mempunyai jiwa nasionalisme tinggi. Selain itu, Peri adalah sosok yang dekat dengan para pemain.
"Ya, Papa adalah sosok guru juga teman. Tanggung jawab dan dedikasi terhadap profesinya patut jadi panutan," ujarnya. (*/c2/ttg)