Lihat, Aksi KSAL Usai Meresmikan 3 Monumen Alutsista TNI AL di Madiun
Selain itu, KSAL juga dikenal dekat masyarakat sekitarnya. Kedatangannya di Madiun disambut hangat oleh masyarakat sekitar.
Masyarakat sangat antusias bersalaman bahkan memeluk beliau sebagai orang yang sangat membanggakan bagi daerahnya.
Lebih lanjut, Laksamana Yudo mengatakan generasi muda harus terus memotivasi diri untuk mengejar cita-cita demi memajukan bangsa, negara sekaligus daerah asalnya.
Madiun adalah kota yang jauh dari laut, pengetahuan tentang kebaharian sangat minim, karena masyarakatnya sangat lekat dengan kehidupan agraris. Dengan monumen ini akan memberikan pengetahuan tentang kebaharian khususnya TNI AL.
“Oleh karena itu, untuk memberikan edukasi sekaligus menumbuhkan jiwa patriotisme, serta nasionalisme generasi muda, TNI AL memberikan tiga Alutsista bersejarah yang telah digunakan dalam berbagai operasi dan penugasan sebagai monumen di wilayah Kabupaten Madiun,” tegas Laksamana Yudo.
Saat ini Kabupaten Madiun telah resmi memiliki tiga monumen bersejarah TNI AL di dua lokasi berbeda yaitu, Monumen Pesawat Nomad N-24 yang dilengkapi Ranjau Tanduk berlokasi di Taman Kota Caruban Asti, serta monumen Tank Amfibi PT-76 Korps Marinir TNI AL dan Meriam M-30 Howitzer 122 MM berlokasi di exit toll Dumpil, Kabupaten Madiun.
Ketiga Alutsista TNI AL yang dijadikan monumen merupakan alutsista bersejarah, telah digunakan pada berbagai operasi dan penugasan, dalam perjalanan sejarah Indonesia antara lain, operasi Dwikora, Operasi Seroja, hingga operasi pemulihan kemanan di Aceh.
Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengatakan keberadaan monumen TNI AL di Kabupaten Madiun telah memberikan efek psikologis positif tentang cinta tanah air bagi masyarakat sekaligus media pembelajaran guna menumbuhkan jiwa patriotisme bagi generasi muda.