Lihat, Atap Sekolah Bolong-bolong Belum Diperbaiki
Dia menuturkan, ruang belajar yang rusak tersebut yaitu kelas X1, X5, X8, XI A3, XI S5, XII A2, XII S1, XII S 4 dan ruangan kepala sekolah serta ruangan tamu. Namun yang paling parah kondisinya adalah ruangan belajar kelas X 5, atapnya hampir sebagian terlepas. Selebihnya hanya rusak ringan, beberapa atap saja yang terlepas. “Kerugian diperkirakan sekitar Rp 30 juta,” pungkasnya.
Ketua OSIS SMAN 16 Padang, Adiwidia Umara mengaku prihatin dengan kondisi sekolah pascabadai. Dia berharap sekolahnya dapat diperbaiki secepatnya agar siswa dapat belajar nyaman.
Di SMAN 13 Padang yang terletak di Sungaibangek kondisinya tak jauh berbeda. Belum ada tanda-tanda perbaikan sama sekali. Atap sekolah masih terihat bolong-bolong sedangkan para siswa pulang lebih awal.
Sarah Indah, 17, siswa kelas XII IPA 2 mengatakan, meski tetap ke sekolah, namun kegiatan PBM tidak efektif. Mereka hanya gotong royong membersihkan sisa-sisa angin puting beliung. “Kami tadi tidak belajar, kegiatan hanya goro bersama. Besoknya (hari ini, red) kami belajar seperti biasa namun kegiatan belajar di bagi menjadi dua shift, yaitu shift pagi kelas XI dan kelas XII dan sif Siang kelas X,” terangnya.
Dia berharap, sekolahnya agar segera diperbaiki secepatnya sehingga belajar dapat menjadi kondusif seperti semula.
Wakil Sarana dan Prasarana SMA 13 Padang, Zahroni mengatakan, yang rusak rata-rata atap, kaca jendela yang pecah. Setelah diperiksa banyak juga rangka yang telah dimakan usia karena gedung yang kena badai ini, rata-rata gedung yang pertama yang dibangun tahun 1998.
“Tadi telah diperintahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan untuk menghitung berapa jumlah kerugian. Solusi sementara proses belajar mengajar akan dilaksanakan dua shift, yaitu shift pagi dan shift sore,” tuturnya.
Shift pagi terdiri dari kelas XI dan kelas XII dan shift siang kelas X, yang terdiri dari 24 rombel yang terdiri dari 9 lokal kelas XII, kelas XI ada 6 lokal dan kelas X ada 9 lokal. “ Jumlah kerugian belum bisa ditaksir karena masih proses pendataan. Semakin cepat penangulangan semakin baik agar anak-anak dapat belajar seperti semula,” pungkasnya.