Lihat Nih! Duet Anies-Sandi Menyanyikan Rindu Rasul
Lalu, harus menjadi yatim piatu pada usia enam tahun dan ditinggal selama-lamanya oleh sang kakek tercinta dua tahun kemudian.
"Dalam keheningan malam itu air mata ini mengambang. Dada serasa berdegup lebih cepat, kerongkongan terasa berat. Ada rasa dan suasana hati yang tak mudah diungkap," ungkapnya.
Kata Anies, lagu tersebut dan maulid menjadi momen pengingat bagi diri sendiri, agar terus berusaha mengikuti jejak Muhammad. Baik sebagai pemimpin dengan meneladani kebijaksanaan, optimisme, dan kepeduliannya.
Kemudian, sebagai cendekiawan yang bijaksana dan bisa menerima kebenaran yang datang dari siapapun.
Lalu, sebagai pedagang yang menggerakkan perekonomian atas dasar kejujuran serta sebagai seorang ayah, kakek,dan suami yang penuh cinta dan kasih sayang.
"Serta sebagai seorang panglima yang berani mengambil risiko dan bertanggung jawab atas tindakan anak buahnya," imbuh alumnus Universitas Gajah Mada itu.
"Selamat menikmati, selamat sama-sama mengambil hikmahnya dan biarkan lagu ini didengarkan lewat telinga dan lewat hati," tutup Anies. (rmol)