Lima Jam di Kapal Induk Tenaga Nuklir USS George Washington
Tanpa X-Ray dan Penggeledahan Tas JinjingJumat, 21 Agustus 2009 – 12:54 WIB
Pesawat angkut berkapasitas 24 penumpang sudah diparkir di depan terminal lama Bandara Sam Ratulangi. Rombongan mulai berjalan. Di dekat pesawat, Chad dan Nick menghentikan rombongan. Keduanya meminta kami membentuk formasi untuk difoto. Momen ini tak dilewatkan untuk kenang-kenangan.
Begitu naik pesawat, seorang awak memeriksa satu per satu. Dia pastikan sabuk pengaman (safety belt) terpasang dengan benar. Berbeda dengan safety belt di pesawat-pesawat komersial, penahan sabuk pengaman di pesawat tempur ini berbentuk lingkaran yang punya empat pengikat. Bagian horizontal mengikat ujung sabuk pengaman dari kiri kanan pinggang. Samping kiri dan kanan atas mengingat sabuk pengaman dari atas bahu. Dengan begitu, seluruh badan aman, ditahan keras dan kuat oleh sabuk pengaman.
Penumpang pesawat angkut tempur tak berpintu ini masuk dari belakang. Berbeda dengan pesawat sipil, semua penumpang menghadap ke belakang. Hanya ada satu jendela di pesawat itu, yakni bangku kedua dari depan. Yang lain ditutup rapat dengan bahan-bahan yang kedap suara.