Lima Ritual Adat di Kota Solo yang Bisa Disaksikan Wisatawan
Setelahnya, ritual adat ini dilanjutkan dengan melakukan upacara pengembalian Gamelan Pusaka ke dalam Keraton Solo.
Sekaten diakhiri dengan pemberian sedekah taja. Rangkaian upacara tradisional tersebut selalu menyedot perhatian masyarakat.
Bahkan, tak sedikit wisatawan lokal dan asing yang menikmati Sekaten dari awal hingga akhir.
? Sadranan
Selain Sekaten, terdapat upacara unik lainnya yang digelar untuk mendoakan para arwah leluhur dan ahli waris yang telah meninggal dunia, yakni Sadranan. Ritual adat ini digelar setiap bulan Ruwah.
Kegiatan utamanya adalah pembacaan Yasin, tahlil, dan zikir bersama. Selama ritual adat ini berlangsung, warga Solo akan melakukan kegiatan silaturahmi dengan mengunjungi sanak saudara dan tetangga sekitar.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan upaya untuk mendapatkan berkah dari leluhur yang telah meninggal dunia. Di sisi lain, kegiatan ini pun dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan.
? Grebeg Sudiro
Grebeg Sudiro merupakan salah satu upacara adat yang kental dengan budaya Tionghoa. Upacara yang mulai digelar sejak tahun 2007 hingga sekarang ini menyuguhkan berbagai atraksi seru. Tidak hanya kesenian Tionghoa, tetapi juga kesenian Jawa, seperti barongsai
dan reog Ponorogo.