Lima Rumah dan Satu Pesantren Roboh
Imbas Pembangunan Box Culvert Tandesjpnn.com - TANDES - Musibah rumah roboh kembali terjadi di sekitar proyek pengerjaan box culvert Tandes. Kali ini ada lima rumah dan satu pesantren yang roboh. Semua berlokasi di tepi proyek tersebut.
Rumah itu merupakan milik Junaedi, Durasim, Iskan, Wiwin, dan Darno. Sementara itu, pondok pesantren yang roboh tersebut merupakan milik Supriyono. Enam bangunan tersebut roboh hampir bersamaan, yaitu kemarin malam (8/12). Warga setempat terkejut dengan adanya kejadian itu.
Junaedi menyatakan, rumahnya sudah lama miring. Dia pun memutuskan mengungsi ke tempat lain karena takut roboh. Ketakutan itu terbukti. Sebagian bangunan miliknya roboh. ''Begitu juga rumah lain,'' ucapnya.
Peristiwa tersebut merupakan kali ketiga dalam setahun. Pada Desember lalu, sedikitnya 10 rumah roboh karena dampak proyek itu. Lalu, saat Juli menjelang Idul Fitri, tiga rumah di Karang Poh, Kecamatan Tandes, ambruk. Kali ini peristiwa tersebut menimpa lima rumah dan satu pesantren.
Kondisinya lebih parah dibandingkan dengan tiga rumah yang roboh Juli lalu. Sebab, dalam kejadian itu, hanya dinding dan teras rumah-rumah itu yang runtuh. Namun, dalam peristiwa terakhir, hampir semua bangunan ambruk. ''Atap rumah sudah tidak berbentuk. Semua roboh dan tidak bisa ditempati,'' jelas Junaedi.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tetapi, warga kini mulai bingung mencari tempat pengungsian. Junaedi memang lebih awal meninggalkan rumah tersebut. Berbeda dengan empat warga dan Supriyono. Sebab, mereka hingga kini belum tahu mau pindah ke mana.
Dalam dua peristiwa sebelumnya, yakni Desember dan Juli, penanggung jawab diserahkan ke kontraktor. Yaitu, PT Waskita. Rumah warga pun direnovasi sesuai dengan kebutuhan.
Warga pemilik lima rumah dan pesantren itu berharap mendapat perlakuan serupa. Paling tidak ada komunikasi dengan kontraktor. Jadi, ada jalan keluar yang terbaik.
Camat Tandes Ahmad Daya Prasetyo menuturkan sudah mendapat laporan terkait dengan kejadian tersebut. Namun, dia belum melihat langsung ke lapangan. Mantan camat Semampir itu berjanji segera berkomunikasi dengan warga dan kontraktor. Secepatnya ada jalan tengah. Dengan begitu, setiap pihak tidak ada yang dirugikan. ''Kami siap memfasilitasi,'' ucapnya. (riq/c15/tia)