Lima Rumah Tiba-tiba Ambruk Bukan Diterjang Puting Beliung
Rumah yang rusak adalah milik Basri (3 rumah), Arhan, dan Nurdin. Kemudian, motor rusak itu adalah milik Arhan, Risal, Endang, Jamaluddin, Herman, Sakka alias Occeng, serta dua motor yang belum diketahui pemiliknya. Sedangkan ketinting yang rusak adalah milik H Alwi, Iwan, Anto, dan Risal.
Sementara, Siti Nursyamsi, petugas posko lain menambahkan, bentuk kerusakan rumah yang dialami korban memiliki tingkatan berbeda. Untuk nomor urut 1 hingga 13 adalah milik Basri dengan total tiga rumah, diketahui mengalami kerusakan total dan ambruk masuk air laut. Sementara urutan 14 hingga 18 yang dihuni Arham dan Nurdin mengalami kerusakan setengah dari total bangunan.
Sejak insiden terjadi, dia mengakui telah berdatangan sejumlah bantuan. Baik berupa nasi kotak maupun jenis minuman dari sejumlah pihak. Namun demikian, dia berharap para dermawan yang akan mengulurkan tangan pada korban agar bisa mempertimbangkan bantuan untuk peralatan belajar dan pakaian. Karena, dari 18 korban, terdapat tiga anak usia sekolah yang masing-masing berusia 10, 11, dan 13 tahun.
“Dari total korban, ada tiga yang masih usia sekolah dan bersekolah. Sementara perlengkapan mereka semua hilang masuk ke laut. Jadi, kami berharap agar bisa diarahkan ke sana,” pintanya.
Dia mengabarkan, para korban jiwa memilih menumpang di rumah kerabat masing-masing ketimbang harus mengungsi di Balai Pertemuan Umum (BPU) seperti diisyaratkan sebelumnya.
“Jadi korban saat ini terpencar. Ada yang ke RT 02 ada juga ke RT 04 Selambai. Karena mereka memilih tinggal di rumah keluarga daripada di BPU,” tandasnya.(in/jpnn)