Lima Sekawan Berbagi Kisah jadi Pemburu PSK di Jalanan
Dini Hari Keliling Kota, Sediakan Diri Jadi Tempat Curhat”Misalnya, ibu tahu enggak bahayanya kalau seperti ini terus? Bagaimana caranya agar tidak terkena penyakit?” ucap Bintang mencontohkan.
Hal yang sama dilakukan Missy, Anas, dan Herman. Mereka berusaha masuk dan diterima di lingkungan para PSK sekadar untuk mendengarkan cerita yang sering berulang-ulang. Di sela-sela perbincangan itulah, mereka memasukkan pesan agar PSK menjaga diri sehingga tidak terjangkit HIV/AIDS.
Tidak mudah bagi mereka bisa diterima di kalangan PSK. Khususnya Bintang, Anas, dan Herman. Kedatangan mereka awalnya dikira aparat yang sedang memata-matai aktivitas PSK. Karena itulah, ketika terjun, mereka selalu melibatkan seorang perempuan.
Agar bisa mendekat dan berbaur, Rasti dan Missy menjadi ujung tombak. Mereka berusaha meyakinkan bahwa tujuannya hanya untuk berbagi kisah. Banyak PSK yang akhirnya menerima. Salah satunya disebabkan melihat Rasti yang masih belia.
"Ada yang salut. Ada juga yang membuat PSK menangis karena teringat anaknya,” ucap perempuan lulusan MAN I Situbondo itu.
Dengan kedekatan tersebut, Rasti sering dipeluk PSK yang teringat anaknya. Saat itulah dia memasukkan pesan positif. Mulai rajin memakai kondom, meminum vitamin, sampai rajin memeriksakan diri ke puskesmas agar bisa memantau kesehatannya.
Lain lagi Missy. Dia mendekati PSK dengan cara mengaku seolah-olah pernah menjadi PSK. Lulusan SMA I Blitar itu berusaha meyakinkan sasarannya bahwa dirinya pernah merasakan pengalaman sebagai PSK. Cara tersebut cukup tokcer untuk bisa diterima.
”Saya sampai bisa tidur-tiduran di kosnya hingga jalan bareng,” paparnya.