Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Limbah Minuman Anggur Berpotensi Menjadi Bahan Bakar

Jumat, 21 Agustus 2015 – 12:22 WIB
Limbah Minuman Anggur Berpotensi Menjadi Bahan Bakar - JPNN.COM

Setiap tahunnya di dunia produksi minuman anggur atau wine menyisakan sekitar 13 juta ton limbah. Limbah yang disebut 'marc', terdiri kulit anggur, batang dan biji. Sebuah penelitan yang dilakukan University of Adelaide mencoba mengembangkan limbah ini menjadi bahan bakar 'biofuel'.

Profesor Rachel Burton dari University of Adelaide, yang terlibat dalam penelitian, menyebutkan besarnya produksi limbah dari pengolahan minuman anggur tersebut memiliki potensi ekonomi sebagai bahan bakar.

Lewat penelitiannya, ditemukan adanya kandungan karbohidrat dalam limbah tersebut yang bisa diubah menjadi etanol melalui proses fermentasi.

Australia diperkirakan menghasilkan ratusan ribu 'marc' setiap tahunnya.

"Tetapi tergantung pada jenis marc, apakah itu berasal dari proses pembuatan anggur merah atau putih. Kita bisa benar-benar memproduksi hingga 400 liter bioetanol per ton marc," jelas Profesor Burton.

Menurutnya, jika dapat menjual bioetanol, maka perlu dilakukan penilaian berapa biaya transportasi untuk mengangkut limbah tersebut, tetapi bisa diasumsikan bahwa proses pengolahan limbah menjadi bioetanol ini setidaknya cukup ekonomis.

Limbah Minuman Anggur Berpotensi Menjadi Bahan Bakar
Limbah dari pengolahan anggur menjadi wine bisa dijadikan biofuel.

Penelitian ini juga telah menemukan produksi etanol dapat ditingkatkan dengan menambahkan senyawa asam dan enzim.

Konsultan bisnis anggur Australia Selatan Marc Allgrove mengatakan limbah anggur adalah bagian dari kehidupan bagi pembuat anggur.

"Ini adalah elemen penting dari limbah yang dihasilkan oleh anggur, sehingga bukan sebuah masalah, tapi bagian dari proses," jelas Allgrove.

Sebelumnya para pembuat anggur telah mendaur ulang limbah menjadi pupuk untuk kebun-kebun anggur.

Setiap tahunnya di dunia produksi minuman anggur atau wine menyisakan sekitar 13 juta ton limbah. Limbah yang disebut 'marc', terdiri kulit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News