Lippo Cikarang Melaporkan Pertumbuhan Pendapatan dan EBITDA, Sebegini Besarnya
Laba kotor dari hunian rumah tapak dan apartemen meningkat 37,7 persen menjadi Rp 221 miliar karena peningkatan penjualan segmen tersebut seperti yang disebutkan di atas.
Selanjutnya, marjin laba kotor telah meningkat dari 45 persen di 1H21 menjadi 50 persen di 1H22 karena perubahan portofolio produk yang lebih menguntungkan, melihat kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan rumah tapak.
Lalu, EBITDA perusahaan yang dilaporkan untuk 1H22 sebesar Rp 266 miliar meningkat 52 persen YoY dari Rp 175 miliar pada periode sama tahun lalu.
Peningkatan EBITDA pada periode ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor serta penurunan beban operasional sebesar 5,1 persen YoY menjadi Rp 129 miliar.
Disebutkan, pra-penjualan hingga Juni 2022 telah mencapai 44 persen dari target FY22 Perseroan sebesar Rp 1,45 triliun, meskipun aktivitas bisnis pada kuartal kedua tahun ini lebih lambat, karena libur lebaran yang panjang dan dilanjutkan dengan libur sekolah.
"Produk hunian rumah tapak kami yang menargetkan para pemilik rumah pertama, Waterfront Estates, memimpin total penjualan dengan kontribusi Rp 361 miliar dan 348 unit terjual selama periode tersebut," papar Rudy Halim.
Dia melanjutkan, untuk penjualan tanah di kawasan industri juga menunjukkan kemajuan yang baik dengan pencapaian pra-penjualan sebesar Rp 149 miliar. Itu sejalan dengan membaiknya aktivitas bisnis di kawasan Cikarang.
Rudy Halim melihat banyak peluang untuk terus tumbuh di industri properti. Perseroan memiliki kemajuan yang baik dalam hal kinerja keuangan dan pencapaian pra-penjualan di paruh pertama 2022.