'Lisa Face Off' Gembira Bisa Pulang Kampung
Pegang Jahitan di Wajah, Nenek Lisa MenangisMinggu, 05 Oktober 2008 – 07:58 WIB
Kebanyakan keluarga yang hadir di situ adalah mereka yang memiliki hubungan dekat dengan Lisa. Mereka berdatangan dalam waktu berbeda-beda. Sebab, mereka tidak tinggal satu desa dengan Saring. Ada yang dari Renteng dan Panceng. Karena itu, semakin siang semakin banyak yang datang.
Saring mengatakan, dirinya memang tidak banyak memberi tahu orang perihal kedatangan putrinya. Hanya keluarga yang diberi tahu. ’’Kalau banyak yang diberi tahu, nanti rumahnya tidak cukup,’’ katanya.
Pertemuan antara Lisa dan saudara-saudaranya dipenuhi suasana haru dan nostalgia. Begitu di dalam rumah, Lisa berbincang dengan Zulaikah dan beberapa bibinya.
Selain itu, dia menyapa anak-anak saudaranya yang dulu masih sangat kecil. Lisa lebih banyak menanyakan kabar saudara-saudaranya.
’’Lho, Vila kok sudah besar sekali. Dulu kan masih segini,’’ kata Lisa sambil memberi tanda dengan tangannya. Vila yang namanya disebut pun tersenyum malu. Dia dulu memang masih duduk di bangku sekolah dasar saat terakhir kali bertemu Lisa. Sekarang dia sudah beranjak remaja.
Semua saudara Lisa yang hadir menitikkan air mata. Mereka merasa haru atas kedatangan Lisa. Poniti, misalnya. Adik Saring itu tak henti-hentinya mengusap air mata. ’’Saya terakhir bertemu Lisa sekitar dua tahun lalu. Itu waktu dia belum dioperasi,’’ katanya sambil terisak.