Listrik Juara
Oleh: Dahlan IskanSaya ingat sekali nama itu. Yakni ketika turbin di salah satu pembangkit listrik di Belawan, Medan, rusak. Medan lagi krisis listrik. Pembangkitnya rusak pula.
Untuk memperbaikinya harus ditangani perusahaan Jerman: Siemens, bahkan ada kemungkinan turbin itu harus dikirim dulu ke Jerman. Diperbaiki di sana.
Menangis.
PLN itu isinya lulusan terbaik dari semua perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Sudah ratusan pula yang mendapat tambahan pendidikan di luar negeri. Turbin rusak tidak bisa diatasi sendiri.
Saya pun minta agar yang punya spesialisasi turbin dilihat. Siapa yang punya kemampuan memperbaiki Belawan itu. Ternyata ada. Hanya satu orang. Anak muda. Satu-satunya. Namanya: Teguh Wijayanto.
Saya belum pernah bertemu langsung anak itu. Pun sampai saya bukan siapa-siapa lagi. Atau pernah bertemu tetapi saya yang lupa. Tetapi nama itu tidak bisa hilang dari ingatan: ia pahlawan Belawan. Ia Teguh Wijayanto.
Baru belakangan saya dengar nama itu menjadi dirut PJBS. Kantornya di Surabaya pula. Kapan-kapan saya ingin bertemu. Tentu kalau ada sumur di ladang. Itu pun kalau sumurnya belum diganti pipa.
Lalu siapa pembangkit listrik non-renewable terbaik? Seluruh wanita Indonesia harus bangga dengan pemenang ini: PT Sumber Segara Primadaya.