Listrik Made In Bantar Gebang
Sabtu, 03 April 2010 – 14:59 WIB
:TERKAIT Menurut Agus, perusahaan yang dia pimpin itu sejak awal memang sangat ingin mengubah limbah buangan tersebut menjadi listrik. Sebelum PLTSa di Bantar Gebang, pihaknya membuat proyek serupa di Bali. Kapasitas PLTSa di Bali itu mencapai 9,8 MW (megawatt). "Sayang, tumpukan sampah di Bali kurang. Tidak sebesar di sini (Bantar Gebang)," tuturnya.
Di Bantar Gebang, setiap hari tersedia 4 ribu?6 ribu ton sampah dari Jakarta dan kawasan sekitar. Awalnya, sampah yang menggunung itu berserakan dan berbau. Tetapi, sejak November 2008, Navigat mulai merapikan dan menutupi dengan tanah (cover soil). Hal itu dimaksudkan agar tumpukan sampah yang tingginya sampai lebih dari 20 meter itu tidak longsor.