LMS Diharapkan Membuat Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif
Namun, katanya, dengan jumlah desa yang begitu banyak, pelatihan konvensional tidak bisa menjangkau semuanya dalam waktu singkat.
LMS adalah terobosan yang sangat membantu, karena memungkinkan aparatur desa untuk belajar kapan saja dan di mana saja, dengan syarat mereka memiliki perangkat dan akses internet.
Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data & Evaluasi Perkembangan Desa Mohammad Noval mengatakan tanggal 11 November 2024 akan dimulai pelaksanaan pelatihan LMS Pamong Desa yang ditargetkan pelaksanaan pelatihan pada 40.000 desa dengan peserta sebanyak 80.000 aparatur pemerintahan desa.
Ini merupakan bagian Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah RI dengan Bank Dunia (World Bank).
Kementerian yang terlibat langsung dalam program ini adalah Kemendagri, Kemendes-PDT, Kemenkeu, KemenkoPMK, dan Bappenas. (sam/jpnn)