Lokakarya Fikom UP Dorong Penguatan UMKM untuk Pembangunan Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - Keadaan di semua belahan dunia manapun berubah akibat pandemi Covid-19. Situasi ini seperti pedang bermata dua.
Di satu sisi, pandemi yang belum selesai ini menghambat pertumbuhan ekonomi. Sektor riil di berbagai negara, termasuk Indonesia terkena dampak yang hebat dan menjadi luluh lantak.
Namun di sisi lain, pandemi ini juga membuka peluang besar buat kelompok niche market dan makin mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Sektor ekonomi digital ini banyak digerakkan oleh kelompok ekonomi mikro, kecil, dan menengah. Sebagian besar aktornya berasal dari kelas menengah.
Di Indonesia, pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat terjadi sejak 2012 dan terus meningkat hingga sekarang.
Fenomena meningkatnya jumlah kelas menengah ini salah satunya disebabkan oleh percepatan teknologi yang mengakomodir dinamika sosial, budaya, ekonomi, hingga politik yang dimainkan oleh aktor-aktor dalam kelompok ini.
Mereka bukan saja berdaya dalam lingkup mikro, sebagian bahkan merambah hingga cakupan makro. Sinergi, konektivitas, inklusivitas, kreasi dan re-kreasi adalah model-model pemberdayaan yang diusung oleh para aktor dalam kelas menengah ini.
Dalam situasi pandemi seperti sekarang, kelas menengah dengan usaha mikro dan kecil menjadi penyangga keberlangsungan ekonomi dan pembangunan (sustainable growth) karena perputaran arus modal, baik secara ekonomi, sosial, simbolik, dan budaya memang berada di sektor mikro ini.