Lola Amaria Ungkap Cerita Pilu Kaum Buruh
Jumat, 19 April 2013 – 06:26 WIB
”Meski mereka men-support kami, mereka tidak membatasi kreativitas kami. Dan jarang sekali kementerian memberikan kebebasan seperti ini,” ungkapnya.
”Satu hal, buat saya pribadi membuat film itu harus jujur pada realita, pada diri sendiri, dan karakter yang kita lihat. Kisah yang ada sebagian adalah nyata,” sambungnya. Lola mengaku tidak memikirkan keuntungan dari filmnya kali ini. Bisa dinikmati dan menjadi bahan pemikiran bagi buruh, pengusaha, dan pemerintah, sudah cukup baginya.
Pemain film Tanpa Huruf R itu menyebut Kisah 3 Titik sebagai proyek dari hati. ”Karena film ini bisa menjadi arsip 20-30 tahun ke depan. Kita nggak tahu ke depan (kondisi ketenagakerjaan di Indonesia) seperti apa. Film ini bisa menjadi cerminan,” ucapnya.