Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lomba Video Pendek untuk Sosialisasi Perdamaian

Sabtu, 26 November 2016 – 18:47 WIB
Lomba Video Pendek untuk Sosialisasi Perdamaian - JPNN.COM
Suhardi Alius (paling kiri). Foto: Ist for JPNN

jpnn.com - JAKARTA –  Berbicara masalah kebangsaan, generasi muda harus bisa mengkreasikan pikiran positif yang dimilikinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif pula agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang negatif.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius dalam sambutannya saat acara malam penganugerahan gelar Final Lomba Vieo Pendek BNPT dengan tema Kita Boleh Beda yag digelar di Gedung Film Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/11) malam.

“Karena generasi muda kita ini penuh dengan idealisme, kreativitas dan inovasi. Kalau kita berbicara dengan audience generasi muda, tidak bisa bersifat doktrin. Kami di BNPT harus bisa menyesuaikan dengan frekuensi yang mereka pikirkan. Saya sendiri juga baru melihat video sejarah BNPT dapat dibuat dengan demikian manisnya ini tadi. Inilah kreasi anak muda yang tidak mampu dilakukan orang tua,” ujarnya.

 Menurut Suhardi, pemuda memegang peranan penting dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan di Indonesia ini.

Hal tersebut dibuktiksan saat 17 tahun sebelum merdeka, yakni pada 1928, di mana pemuda Indonesia mampu mempresentasikan daerahnya dengan keragamannya mewakili pulau-pulaunya yang dikenal dengan Sumpah Pemuda

“Ini harus kita ingat betul bahwa 17 tahun kemudian kita merdeka. Kita negara majemuk, perbedaan adalah suatu anugrah yang harus kita jaga bersama sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda. Tetapi dengan global informasi yang luar biasa kita sudah mulai mereduksi nilai nasionalisme yang kita punya, jati diri kita,” ujar Kepala BNPT.

Mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini  mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa yang penuh toleran, murah senyum, gotong royong.

“Generasi muda menjadi center kalau kita berbicara masa depan. Masa depan berada d itangan generasi muda oleh sebab itu jika ingin menghancurkan suatu bangsa maka yang dihantam adalah generasi mudanya,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini

JAKARTA –  Berbicara masalah kebangsaan, generasi muda harus bisa mengkreasikan pikiran positif yang dimilikinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close