LSI: Elektabilitas Ahok-Djarot Anjlok di Bawah 30 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Elektabilitas pasangan petahana Pilkada DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) merosot.
Dari hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Ahok-Djarot saat ini sudah di bawah 30 persen, yaitu di angka 24,6 persen.
Alasan pertama dari anjloknya elektabilitas Ahok-Djarot adalah efek dari kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok. LSI mengungkap, 70 persen warga ibu kota menyatakan Ahok bersalah atas kasus tersebut.
Jika lebih dikerucutkan berdasarkan afiliasi warga ke organisasi-organisasi Islam, ditemukan bahwa mayoritas warga Muhammadiyah (85,7 persen), Nahdlatul Ulama (85 persen), dan Persatuan Islam (75 persen) menyatakan Ahok bersalah.
"Sementara, FPI dan Ikhwanul Muslimin sepakat 100 persen Ahok salah," ujar peneliti LSI, Adjie Alfaraby, saat merilis survei terbaru di Kantor LSI, Jalan Pemuda nomor 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (10/11).
Selain itu, tingkat kesukaan warga terhadap Ahok juga terus mengalami penurunan. Dari 71,3 persen di bulan Maret, merosot jadi 68,9 persen di Juli, dan tersisa 58,2 persen di bulan Oktober.
"Pada bulan ini, tingkat kesukaan warga kepada Ahok berada di bawah 50 persen, atau 48,3 persen saja," sambung Adjie.
Terakhir, yang membuat elektabilitas Ahok merosot adalah masalah personality dan kebijakan yang diambil Ahok. Mantan bupati Belitung Timur itu dianggap memiliki kepribadian yang dipersepsikan sangat arogan oleh publik.