LSI Tak Berani Tentukan Pemenang Pilgub Banten
"Perlu kami ingatkan bahwa satu-satunya yang bisa dipakai sebagai acuan siapa pemenang Pilgub Banten adalah hasil perhitungan manual KPU Banten. Tapi kami sudah berpengalaman melakukan quick count dan hasilnya selama ini tidak terlalu jauh berbeda," katanya.
"Hasil quick count pilkada yang tidak bisa kami tentukan pemenangnya setelah mengumumkan hasil hitung cepat, pernah juga kami temukan di Pilkada Bali beberapa tahun lalu. Dan tahun ini kami temukan di Pilkada Banten," sambung Sunarto.
Ketatnya persaingan, lanjut Sunarto, disebabkan kedua paslon sama-sama memiliki basis suara yang besar.
Selain itu, mereka sama-sama memiliki titik lemah yang bisa dijadikan sebagai bahan downgrade.
"Awalnya pasangan petahana (Rano-Embay) selalu unggul dalam survei. Namun dalam satu bulan terakhir, Wahidin-Andika mulai mendekati dan menyalip dukungan," tuturnya.
Selain merilis hasil hitung cepat perolehan suara, LSI Network juga merilis tingkat partisipasi pemilih.
"Berdasarkan data yang masuk, partisipasi pemilih di Pilkada Banten hanya 61,79 persen, sementara angka golput dikisaran 38 hingga 40 persen," tutup Sunarto. (den)