Luar Biasa, Kakek 68 Tahun Ini Pernah Rangking ke 16 Fotografer Terbaik Dunia
Dan orang yang berjasa mengenalkannya pada dunia fotografi adalah sang pakde. Sebab, dari dia lah Rasmono pertama kali mendapatkan kamera. ”Saat itu kebetulan pakde baru pulang dari Hongkong. Dia belikan saya kamera merek Minolta. Dari situ rasa cinta saya tumbuh,” kata ayah dari Edwin Prastyo, Darwin Prawiro, Alwin Cahyadi, dan Winny Sudarjo itu mantap.
Sejak saat itu hampir bisa dipastikan, kamera tidak pernah lupa dia bawa setiap bertugas. Selain banyak mengabadikan keindahan alam, mata lensa Rasmono juga banyak menjepret berbagai hal tentang keragaman budaya.
Bahkan, karena hobinya hunting foto tersebut, nyawa founder dan ketua umum Nusantara Foto Club itu pernah terancam. Ceritanya, Rasmono bersama empat rekannya mendaki pegunungan Himalaya, Nepal. Tujuannya apalagi kalau bukan mengabadikan pemandangan indah di kawasan pegunungan tertinggi di dunia tersebut.
Sekitar lima jam perjalanan atau ketika berada di ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut, tiba-tiba rasa pusing hebat menyerangnya. Matanya berkunang-kunang. Belum lagi napasnya kian lama kian sesak. Untungnya, teman-teman Rasmono sigap. Bersama tour guide setempat dia langsung mendapat pertolongan pertama, kemudian dibawa ke rumah sakit guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
’’Karena pernah hampir mati itu pula saya merasa hidup saat ini harus benar-benar dilakukan untuk kebaikan saja. Karena artinya saya sudah diberikan kesempatan kedua oleh Tuhan,’’ kata pria yang tahun 2011 lalu menyelesaikan program master hukumnya di Universitas Pelita Harapan Surabaya.
Tapi, peristiwa tersebut tidak lantas membuat Rasmono menjauh dari kegiatan fotografi. Kecintaannya tidak pernah luntur. Bahkan karena prestasinya dalam bidang fotografi, dia pernah mendapat penghargaan prestisius. Yakni, menduduki ranking ke-16 dunia dalam