Luar Biasa! Kementan Sebut Progres Oplah & Pompanisasi di Riau Sudah Melebihi Target
Dinas Pertanian Provinsi, dan Kabupaten/Kota serta TNI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menyukseskan program Kementan ini.
"Sesuai arahan Pak Menteri, kami akan terus berada di daerah mengawal program ini, kami sudah berikrar untuk menyukseskan PAT ini. Pokok semboyan kami, 'berpantang pulang sebelum tanam'," tegas Liferdi.
Direktur Buah dan Florikutura Ditjen Hortikultura itu juga membeberkan jika secara klasifikasi nasional, Provinsi Riau kini menduduki realisasi PAT peringkat ketiga di klaster II.
Menurut Liferdi, hal tersebut sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen tinggi antara Kementan, pemerintah daerah dan para petani di Riau dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian.
Meskipun pada awalnya tantangan cukup berat, karena faktor alam dan lokasi yang menyebar di pulau-pulau.
"Meskipun berjalan lambat yang penting tidak diam di tempat. Namun, dengan komitmen dan semangat kebersamaan akhirnya Riau juga keluar dari zona merah," kenang Liferdi didampingi Kepala BSIP Riau Shannora.
Riau menjadi provinsi pertama kegiatan oplah telah mencapai 100 persen, dan bahkan hingga sekarang sudah 119 persen.
Ini menempatkan Riau oplah tertinggi secara nasional, kemudian baru disusul Kalsel 103 persen, dan Lampung 100 persen.