Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lucian K. Truscott

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 13 Juli 2020 – 10:24 WIB
Lucian K. Truscott - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itulah yang terus jadi perdebatan di Amerika. Presiden Donald Trump jelas menentang. Perobohan patung-patung belakangan ini ia anggap sebagai fasistis.

Namun penggulingan patung terus terjadi. Pun setelah Trump mengancam hukuman yang lebih berat.

Akankah patung Harriet Tubman akan berdiri di situ?

Tubman adalah seorang wanita kulit hitam. Dalam sejarah Amerika dia dikenal sebagai seorang abolitionist. Tubman seorang aktivis anti-perbudakan.

Sejak kecil Tubman sudah kenyang dengan dipukuli majikan. Atau orang suruhan majikan.

Dia memang terlahir dari seorang ibu yang budak. Di Maryland, sepelemparan batu dari Washington DC. Tubman baru meninggal tahun 2013 lalu di New York. Di usianyi yang 91 tahun.

Pemukulan-pemukulan masa kecil itu sampai merusak saraf di otaknyi. Tubman-kecil pun menderita hypersomnia. Dia selalu mengantuk yang berlebihan. Tapi pikirannyi hidup di dalam kantuknyi itu.

Dia lantas tumbuh menjadi seorang yang mirip indigo. Dia punya kemampuan melihat sesuatu dengan mimpinyi. Dan dengan pikirannyi. Dia pun menjadi sangat taat beragama. Di gereja methodis.

Amerika benar-benar kian terbelah. Selalu ada sisi gelap dari begitu banyak sisi baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close