Luis Soriano Jelajahi Pedalaman demi Budaya Baca
Dua Keledai jadi Teman SetiaRabu, 22 Oktober 2008 – 07:48 WIB
BOGOTA - Buku adalah jendela dunia. Berpedoman pada ungkapan tersebut, Luis Soriano mau bersusah payah ’’menjajakan’’ perpustakaan keliling desa, ditemani dua keledainya, Alfa dan Beto. Ritual yang dia lakoni tiap akhir pekan itu sukses membukakan wacana masyarakat miskin La Gloria di pedalaman Karibia, Kolombia Utara.
”Saya memulainya dengan 70 buku. Kini, buku koleksi saya sudah lebih dari 4.800 buah,” kata Soriano sambil memasangkan kantong berisi buku di punggung dua keledainya, akhir pekan lalu. Di antara kantong-kantong tersebut dia menyelipkan papan bertuliskan Biblioburro warna biru. Koleksi buku yang dia pilih sore itu diantaranya adalah Anaconda karya Horacio Quiroga dan Jungle Book karangan Rudyard Kipling .
Selain buku-buku fiksi yang banyak disuka remaja dan anak-anak pedalaman, pria 36 tahun itu juga membawa buku-buku penunjang pendidikan. Salah satunya kamus bahasa Spanyol, Dictionary of the Royal Academy of the Spanish Language. ”Semuanya berawal dari kebutuhan, yang lantas meningkat menjadi kewajiban dan selanjutnya menjadi kebiasaan. Sekarang, ini merupakan sebuah lembaga,” papar Soriano.
Di rumahnya, tumpukan buku yang dikoleksi bapak tiga anak itu sudah hampir menyentuh atap rumah. Sebagai guru yang bertekad kuat mencerdaskan kehidupan bangsa, Soriano tidak pernah berhenti menjajakan buku-buku koleksinya untuk dibaca warga. Kendati belum pernah meninggalkan Kolombia, dia berupaya keras menghadirkan sentuhan dunia luar ke dalam kehidupan masyarakat La Gloria lewat buku.