Lulusan Perguruan Tinggi Diminta Kembali ke Desa
jpnn.com, JAKARTA - Kepedulian lulusan perguruan tinggi untuk mengabdi di desa masih rendah.
Banyak mahasiswa lulusan S1 maupun S2 terkonsentrasi di perkotaan. Kalaupun ada yang bersedia bekerja di wilayah timur Indonesia maupun daerah tertinggal, jumlahnya hanya segelintir.
Padalah pembangunan ekonomi kreatif dimulai dari desa hingga perkotaan.
Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) Johozua M Yoltuwu mengatakan, mayoritas desa tertinggal masih hangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM).
Terutama yang ahli di bidang pertanian, pertambangan, perikanan, perhutanan, dan agribisnis.
"SDM kita di daerah tertinggal sangat kecil. Harus ada kerja sama dengan perguruan tinggi supaya lulusan yang dihasilkan mau kembali membangun desa," ujarnya dalam acara Seminar Nasional 'Kemitraan Strategis dalam Mendukung Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal' yang diselenggarakan Institut Ilmu Sosial dan Managemen Stiami di Jakarta, Minggu (21/5).
Apalagi, ungkap Johozua, 144 kabupaten yang saat ini masih tergolong daerah tertinggal seperti Nusa Tenggara Timur sejatinya memiliki potensi sumber daya alam yang bisa dimaksimalkan. Untuk itu diperlukan SDM yang mumpuni.
Dia pun berharap melalui kerja sama lintas kementerian/lembaga (k/l) serta perguruan tinggi akan mampu mewujudkan cita-cita pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran sebagaimana termaktub dalam Nawacita.