Luna Maya jadi Sundel Bolong Beli 200 Tusuk Sate
Misalnya, menyentuh tubuh lawan bicaranya dengan manja, berjalan gemulai, atau menggoyangkan kepala dengan kenes. ”Dari situ saya harus ngepasin dengan adegan, kapan harus gestur genit supaya feel-nya dapat,” ungkap Luna.
Menurut aktris Filosofi Kopi 2 itu, yang paling sulit dari berakting sebagai Suzzanna adalah suara. Warna suaranya dan Suzzanna sangat berbeda. Aksen bicara dan tawa Suzzanna juga sangat khas.
Melengking, genit, mendayu, tetapi menjadi seram dan menusuk ketika berperan sebagai hantu. ”Ada cengkok-cengkoknya juga yang sulit banget untuk ditiru,” ungkapnya.
Agar suaranya mirip, Luna berlatih vokal pada Uci Wibi. Selama sebulan, di samping berlatih akting dengan acting coach Susilo Badar, dia harus mengolah suaranya agar mendekati suara pemeran asli. Yang tak kalah penting adalah ekspresi melotot yang menjadi ciri khas Suzzanna.
Sebenarnya, Luna tidak kesulitan untuk melotot. Namun, karena harus mengenakan lensa kontak, dia kewalahan. Karena banyak adegan melotot, matanya sempat iritasi. ”Bengkak dan merah sampai harus break syuting,” ujarnya.
Bernapas Dalam Kubur berkisah tentang Suzzanna dan Satria (Herjunot Ali) yang sudah lama menikah, tetapi belum memiliki anak. Suatu ketika, saat Satria hendak ke luar negeri, Suzzanna hamil.
Kebahagiaan itu sirna ketika sekawanan perampok menyerang rumah Satria dan Suzzanna terbunuh. Anehnya, sehari sesudah terbunuh, Suzzanna masih terlihat hidup seperti biasa.
Dalam teaser yang sudah dirilis kemarin, film karya Rocky dan Anggy Umbara itu memiliki kemiripan dengan film horor Suzzanna era ’80-an. Sinopsis ceritanya mirip Telaga Angker dan Malam Satu Suro.